≠
Buat sebagian 0rangtua yang anaknya kreatif,
janganlah lagi dipukul ya.. T0l0ng baca narasi riil yang menyentuh hati ini,
cerita tentang se0rang anak kecil bernama Ita yang mem0h0n pada papanya untuk
kembalikan tangannya.
≠
Sebagai 0rang-tua kita layak menghambat
perbuatan pasangan untuk memukul sang buah hati. Terlebih pada anak-anak yang
masih tetap kecil dan tidak paham apa-apa.
≠
Mengajar dan berikan pelajari melalui langkah
memukul tidaklah langkah terbaik.
≠
Bapak, Kembalikan Tangan D0ni
≠
Tersebut narasi riil itu :
≠
Sepasang suami isteri seperti pasangan lain di k0ta-k0ta
besar meninggalkan anak-anak untuk diasuh pembantu rumah waktu mereka bekerja.
Anak tunggal pasangan ini, lelaki berusia 10 th.. Yang fikirannya cacat sejak
mulai lahir tingkahnya seprti anak di bawah 3 th.. Sendirian di rumah, dia
sering dilewatkan pembantunya yang ribet bekerja.
≠
Dia bermain di luar rumah. Dia bermain ayunan,
berayun-ayun di atas ayunan yang dibeli papanya, ataupun bermain b0la dsb di
halaman rumahnya.
≠
Sehari dia saksikan sebatang paku karat. Dia
juga menc0ret semen tempat m0bil ayahnya diparkirkan tetapi karena lantainya
terbuat dari marmer, c0retan tidak tampak. Dic0banya pada m0bil baru ayahnya.
Ya… karena m0bil itu berwarna putih, c0retannya tampak jelas. Apa lagi
kanak-kanak ini dapat buat c0retan sama seperti kreativitasnya.
≠
Hari itu bapak dan ibunya mengendarai m0t0r ke
tempat kerja karena jalan macet. Setelah sang anak menc0ret penuh sisi yang
samping kanan dia beralih ke samping kiri m0bil. Dibuatnya gambar ayam dan
gambarnya sendiri dll untuk ikuti imaginasinya. M0men itu jalan tidak ada
diakui si pembantu rumah.
≠
Pulang petang itu, terkejutlah ayah ibunya
saksikan m0bil yang baru setahun dibeli dengan angsuran. Si bapak yang belum
lagi masuk ke rumah ini dapat senantiasa menjerit, ‘Kerjaan siapa ini? ’
Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu lari keluar. Dia juga
beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih-lebih saksikan muka bengis
tuannya.
≠
Sekali lagi diserahkan pertanyaan keras padanya,
dia senantiasa mengemukakan ‘Tak tahu…! ’ ‘Kamu dirumah sepanjang sepanjang
hari, apa saja yg kau lakukan? ’ hardik si isteri lagi. Si anak yang mendengar
suara ayahnya, mendadak lari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia
berkata ‘d0ni yg buat itu papa…. bagus kan! ’ katanya sambil memeluk papanya
inginkan bermanja seperti umum. Si ayah yang hilang kesabaran mengambil
sebatang ranting kecil dari p0h0n bunga raya di depannya, senantiasa
dipukulkannya berulang-kali ke telapak tangan anaknya.
≠
Si anak yang tidak paham apa-apa terl0l0ng-l0l0ng
kesakitan sekalian ketakutan. Suka memukul telapak tangan, si ayah memukul juga
belakang tangan anaknya. Si ibu cuma mendiamkan saja, se0lah merestui dan
merasa suka dengan hukuman yang digunakan. Pembantu rumah terbeng0ng, tak
memahami harus
≠
berbuat apa? Si bapak cukup keras memukul-mukul
tangan kanan dan lantas tangan kiri anaknya.
≠
Setelah si bapak masuk ke rumah dituruti si ibu,
pembantu rumah menggend0ng anak kecil itu, membawanya ke kamar. Diliatnya
telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berd4rah.
Pembantu rumah memandikan air sambil dia ikut menangis. Anak kecil itu juga
terjerit-jerit menahan kepedihan saat luka-lukanya itu terserang air. Si
pembantu rumah lantas menidurkan anak kecil itu. Si bapak punya niat membiarkan
anak itu tidur bersamaan pembantu rumah.
≠
Kees0kkan harinya, ke-2 irislah tangan si anak
bengkak. Pembantu rumah mengadu. ‘0leskan 0bat saja! ’ jawab tuannya, bapak si
anak. Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang memakai
waktu di kamar pembantu. Si bapak k0n0n menginginkan mengajar anaknya. Tiga
hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sebentar si ibu juga
sekian tetapi sehari-hari ajukan pertanyaan pada pembantu rumah. ‘Ita demam…’
jawab pembantunya ringkas.
≠
‘Kasih minum 0bat penurun panas, ’ jawab si ibu.
≠
Terlebih dulu si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk
kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Ita dalam pelukan pembantu rumah, dia
tutup lagi pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah
memberitahukan tuannya bila suhu badan Ita begitu panas. ‘S0re nantinya kita
bawa ke klinik’ kata majikannya itu. Sampai waktunya si anak yang sudah lemah
dibawa ke klinik. D0kter mengarahkan ia dirujuk ke rumah sakit karena
keadaannya serius. Setelah 1 minggu di rawat inap d0kter memanggil bapak dan
ibu anak itu.
≠
‘Tidak ada pilihan.. ’ katanya yang mengusulkan
agar ke-2 tangan anak itu diamputasi karena gangren yang berjalan sudah begitu
kritis.
≠
‘Tangannya sudah bernanah, untuk menyelamatkan
nyawanya ke-2 tangannya perlu dip0t0ng dari siku ke bawah’ kata d0kter.
≠
Si bapak dan ibu seperti diserang halilintar
mendengar kalimat itu. Terasa dunia berhenti berputar, tetapi apa yang dapat
dijelaskan. Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air
mata isterinya, si bapak terketar-ketar ditandatangani surat perjanjian
pembedahan.
≠
Keluar dari bilik pembedahan, selepas 0bat bius
yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga heran saksikan
ke-2 tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Lantas ke
muka pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi saksikan mereka semua menangis. Dalam
siksaan menahan sakit, si anak berjumpara dalam linangan air mata.
≠
‘Papa.. Mama… d0ni tidak akan mengerjakannya
lagi. Ita tidak mau dipukul bapak. Ita tidak mau jahat. d0ni sayang bapak..
sayang ibu. ’ katanya berulang-kali membikinkan si ibu gagal menahan rasa
sedihnya.
≠
‘Ita juga sayang Kak Narti.. ’ katanya lihat muka
pembantu rumah, sekalian membikinkan gadis itu meraung histeris.
≠
‘Papa.. kembalikan tangan d0ni. Untuk apa
diambil.. Ita janji tak akan mengulanginya lagi! Bagaimana langkahnya d0ni
menginginkan makan nantinya? Bagaimana d0ni menginginkan bermain nantinya? d0ni
janji tdk akan menc0ret-c0ret m0bil lagi, ’ katanya berulang-kali.
≠
Terasanya c0p0t jantung si ibu mendengar kalimat
anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah berjalan, tak
ada manusia dapat menahannya.
≠
—
≠
Pelajaran yang demikian bernilai buat sebagian 0rang-tua,
anak nakal itu umum, apabila anak kecil terluka, berilah perhatian sendiri pada
anak dan jangan sampai bergantung pada pembantu. karena mereka sejatinya hanya
membantu. Pekerjaan paling penting mendidik anak ada di tangan anda
Nak Macam-macam Resepi Makan Best? Klik Sini
Nak Jana Income Melalui Online? Klik Sini
Cari Sumber Bacaan & Info Menarik? Klik Sini
0 Response to "Bapa Zalim! Akibat Menconteng Kereta Bapanya! Kanak-Kanak Ini Dipotong Tangannya Oleh Bapanya Sendiri Dengan Menggunakan . . ."
Post a Comment